We're apart, really really apart

Sesek dada ini rasanya..
Sesek buat nahan rindu yang nggak berkesudahan..
Aku mungkin terlalu mencintai dia yang teramat berharga buat aku.
Aku terlalu sayang sama dia, sampai-sampai kesalahan paling fatal pernah dia lakukan ke aku pun aku masih mau nyambut dia dengan pintu yang lebar-lebar...

Apakah selamanya perasaan cinta membutakan logika?
Nggak kan?
Sayang sih sayang, cuma, kalo dibodohin buat apa?
Aku mengenang rasa ini untuk selamanya.
Rasa yang pertama kali hadir dihidup aku.
Kamu, terlalu berharga buat aku.
Namun, ketika lama-lama kita berada di lingkaran setan, maka kita harus cepat-cepat keluar dari lingkaran setan itu.

Pertahankan sikapmu yang sekarang, nggak mau contact-contact aku. Sampai kita bener-bener sukses dan udah gapai semua cita-cita kita.
Biar kita nggak berdebat lagi, nggak marahan lagi.
Walaupun, aku sangat-sangat merindukan masa itu.

Mungkin kamu juga ada rencana untuk mencari penggantiku, biar bisa menemani kesepianmu sekarang.
Tapi, aku takkan bertindak sepertimu, tidak.
Aku akan tetap selalu disini, menunggumumu. Setia menunggumu.

Semua kejadian kemarin, itu hanyalah sandiwarakusaja dengan sepupuku. Biar kau pergi menjauh dariku. And the result, you did it. Aku berhasil. Walaupun setiap hari aku tersiksa karena merindukanmu.
Terlalu amat sangat merindukanmu, PAN.

Kamis, 26 Desember 2013. Pukul 23.40 WIB.